Sabtu, 25 Juni 2016

Hati yang salah




Karna tak mungkin sakit hati jika cinta jatuh tak tepat pada tempatnya.
Rasa tak mungkin terasa jika tak ada hati didalamnya.
Sebenarnya, cinta tak rumit. Tapi kitalah yang merumitkan semuanya.
Cinta tak pernah salah, tapi kitalah yang salah memilih kepada siapa kita jatuh cinta.

Aku datang pada orang yang tepat, tepat  untuk menjadikannya teman untuk bercerita, berkeluh kesah, bukan tepat untuk menaruh hati. Semula aku tak begitu pintar untuk menilai bagimana dia. Tapi, perasaan kadang tak selalu benar. Lagi-lagi aku yang salah, salah memilih kepada siapa hatiku akan jatuh.

Luka tak melulu soal duka, terkadang luka datang saat kita bahagia, bahagia bersama orang yang salah. Salah karna tetap bertahan, sedangkan dihatinya saja aku tak ada.

Bahagia itu hanya untuk aku, bukan dia. Aku sayang, tapi egois ku lebih dari itu. Semacam memaksakan untuk dia tetap ada disini. aku belum siap untuk menerima keadaan dimana aku jauh dari orang yang membuat dadaku berdetak saat menatap wajahnya. Bahkan kalau harus kehilangan senyum indah yang tak pernah aku dapat sebelumnya.

Kumohon, jangan berpaling dari keadaan yang sekarang kita jalani. Walapun ini bukan bahagiamu tapi, tolong izinkan aku untuk tetap berada disini merasakan bahagia yang benar benar bahagia.
Izinkan aku menikmati ini semua sebelum datangnya waktu dimana aku sudah lelah dilemahkan oleh cinta, cinta buta yang selalu membuat luka. Karna pada akhirnyapun aku akan kalah sama keadaan, keadaan dimana aku mulai jenuh karna cinta pilu yang aku rasakan.  Mempertahankan cinta yang salah dengan orang yang salah pula.

Oh, maaf maaf. Cinta gak pernah salah, aku yang salah. Aku-bukan-kamu. Seharusnya aku tak egois, tidak memaksakan kamu untuk tetap ada disini. Burung yang dipaksakan masuk kedalam kandang saja, dia tak betah begitupun kamu.

Mungkin hatimu lebih tau, harus pergi atau meninggalkan ku disini.
Perlahan aku sudah mulai menerima kalau harus ditinggal atau meninggalkan kamu aku sudah mulai kuat kalau harus menyaksikan betapa hancur hatiku dipatakan kamu.
Aku mengerti, tentang cinta yang tak seharusnya tak dimiliki.
Semoga kamu menemukan cinta yang baik,,
Terimasih atas luka, luka yang begitu sempurna.
Tuhan sangat pintar memilih prantara tentang arti kehilangan.
Sekali lagi, Terima kasih.
Luka yang sempurna akan selalu ada didalam hati